Monday, 9 December 2013

Rapatkan Barisan Sobat



Dalam setiap tim atau perkumpulan, kita bisa langsung merasakan solid atau tidaknya tim tersebut karena anggota Tim selalu menjalankan visi dan misinya, ternyata menjaga solidaritas Tim bukanlah hal yang mudah yach sobat, ada anggota Tim yang dalam situasi genting malah mengeluh dan tidak muncul untuk melaksanakan komitmen demi menyelesaikan suatu pekerjaan., sebaliknya ada anggota Tim yang tetap menuntaskan pekerjaannya, bahkan ada anggota Tim yang sudah selesai melaksanakan tugasnya,namun dengan sukarela mengambil bagian pekerjaan rekan-rekannya yang butuh bantuan, tetapi ada juga anggota Tim yang enggan berdekatan dengan anggota lainnya,biasanya anggota seperti ini hanya menjadi penyimak atau sekedar ikut-ikutan saja tanpa mau memberi bantuan kepada sesama anggota Tim.


Yach begitulah, memang sulit yach sobat menjaga keharmonitas sebuah Tim, bahkan mungkin ada sebagian anggota Tim yang terus-menerus membicarakan Anggota lainnya,walau telah dibantu dalam pekerjaannya, semoga kita bukan bagian dari anggota Tim seperti itu.
Setiap Tim, kita sadar, kalau tiap individu mempunyai temperamen yang berbeda-beda,ada yang berpikir cepat,ada yang lambat,ada yang optimis ada pula yang pesimi, untuk menyamaratakan pengetahuan dan selalu mengingatkan komitmen sebuah Tim, pendekatan-pendekatan haruslah terus dilakukan,apa lagi dalam menuntaskan sebuah pekerjaan yang berat, pendekatan secara fisik dan pendekatan secara emosional sangat perlu dilakukakan,demi terwujudnya sebuah keharmonisan dan keakraban sesama anggota Tim.
Sebuah keakraban biasanya akan mudah untuk didapat dengan pendekatan fisik, misalnya melakukan pendekatan secara informal sambil makan –makan, biasanya akan timbul sebuah keakraban saat mengobrol, karena tidak semua anggota Tim mampu berargumen secara formal mengenai pekerjaannya,, dalam situasi yang tidak formal inilah anggota Tim akan semakin akrab, dengan mengobrol santai , inilah yang akan membuat perekat sesama anggota Tim,sehingga anggota Tim akan merasa susah dan senang bersama.

Dalam sebuah Tim dibutuhkan seorang pemimpin yang selalu berusaha keras untuk menjadi perekat,menyatukan seluruh anggota Tim, bahkan membuat semua perbedaan yang ada menjadi perekat dan penguat Tim itu sendiri, seorang pemimpin Tim harus menyadari betapa keberadaan TIM tersebut sangat penting dan harus direkat  agar tercapai target dari Tim tersebut.

Hal yang juga sering tidak diperdulikan adalah Komunikasi, seorang pemimpin sebuah Tim haruslah terus menerus mengecek apakah intruksi yang dikeluarkannya sudah jelas? ,apakah anggota Tim mudah menuangkan intruksi tersebut dalam pekerjaannya? Seorang pemimpin Tim harus menyadari dan mampu memberi solusi kepada anggotanya mengenai intruksi yang ia keluarkan, oleh karena itu seorang pemimpin yang baik akan selalu mengajak anggota Tim untuk selalu berdiskusi mengenail permasalahan-permasalah yang dialami, tentunya diskusi ini dalam situasi yang santai, dengan harapan, diskusi yang dilakukan dalam situasi yang santai dan informal akan mampu mengingatkan anggota Tim akan visi dan misi dari Tim tersebut dan tentunya harapan terbesarnya tercapainya target Tim.

No comments:

Imam Syafei's wise words as a life reflection

Imam Shafi'i, full name Al-Shafi'i or Abu Abdullah Muhammad ibn Idris al-Shafi'i, was a prominent Islamic scholar, jurist, and t...